5.9.08

Rintisan Pendidikan Kecakapan Hidup dalam rangka Menyongsong Sekolah Berbasis Keunggulan Lokal di SMAN I Taliabu Utar

Undang-undang nomor 20 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah mengamanatkan pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Hal ini berdampak pada sistem penyelenggaraan pendidikan dari sentralistik menjadi desentralistik. Berdasarkan pernyataan diatas, sekolah/ daerah memiliki kewengan yang luas untuk mengembangkan dan menyelenggarakan pendidikan sesuai dengan kondisi peserta didik, keadaan sekolah, potensi dan kebutuhan daerah. Berkenaan dengan itu kabupaten kepulauan sula pada umumnya dan taliabu pada khususnya memiliki kekhasan multikultur (adat istiadat, tata cara, bahasa, kesenian, kerajinan, ketrampilan daerah dll) yang merupakan ciri khas yang akan memperkaya nilai-nilai kehidupan bangsa.


Sekolah tempat program pendidikan dilaksanakan
merupakan bagian dari masyarakat. Oleh karena itu program sekolah perlu memberikan wawasan yang luas terhadap peserta didik mengenai ketrampilan-ketrampilan tertentu yang berkaitan dengan pengalaman peserta didik dalam kesehariannya pada lingkungannya. Taliabu, tempat dimana sekolah ini berada merupakan bagian dari kepulauan maluku yang sejak zaman dulu sudah dikenal sebagai daerah yang melimpah kekayaan alamnya, diantaranya hasil rempah-rempah(cengkeh, pala, lada, panili dll), kayu olahan, kopra, jambu mete dan berbagai komoditas perkebunan lain. Selain itu wilayah yang terdiri dari kepulauan ini sangat kaya dengan kekayaan lautnya, belum lagi berbagai tambang yang belum terekplorasi hingga saat ini.
Suatu potensi kekayaan yang luar biasa apabila dapat dikembangkan secara maksimal akan mampu menjamin kesejahteraan penduduk dan bukan tidak mungkin akan menempatkan wilayah ini menjadi daerah terkaya se-indonesia. Namun hal itu masih sebatas das seins tak lebih dari hanya sekedar utopia yang selalu dibangga-banggakan masyarakatnya. Sedangkan kenyataannya secara das sollen kehidupan masyarakat di kepulauan maluku pada umumnya dan di taliabu pada khususnya masih sangat minim b
ahkan bisa dikatakan primitif. Masyarakat pemilik perkebunan tidak bisa ikut menentukan harga komoditas yang mereka hasilkan, ditambah lagi ongkos biaya angkut untuk menjual hasil kebun mereka yang sangat mahal dan belum adanya upaya peningkatan hasil pertanian mereka secara maksimal yang akan meningkatkan pendapatan mereka.
Melihat realita diatas maka SMAN I Taliabu Utara sebagai lembaga pendidikan yang ada di Pulau taliabu ini dengan gagasan revolusionernya, ingin meningkatkan taraf hidup penduduk taliabu melalui peningkatan mutu pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia taliabu. SMAN I Taliabu Utara sebagai lembaga pendidikan merasa berkewajiban untuk membangun kesadaran bersama bahwa peningkatan mutu pendidikan merupakan komitmen untuk meningkatkan sumber daya manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai modal dasar pembangunan bangsa. Oleh karenanya model pendi
dikan yang dilaksanakan di SMAN I Taliabu Utara ini adalah pendidikan yang mengembangkan potensi peserta didik tanpa merasa tertekan, mau dan mampu memecahkan dan mengatasai problema hidup peserta didik dalam kehidupan di masyarakat dan lingkungannya baik secara lokal maupun global. Dalam hal ini maka para siswa SMAN I Taliabu Utara akan dibekali pendidikan kecakapan hidup (life skill education) berupa kecakapan agrokompleks berbasis lingkungan.
Secara umum tujuan diberikannya kecakapan agrokompleks berbasis lingkungan di SMAN I Taliabu Utara adalah sebagai berikut:
1. mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk memecahkan problema yang dihadapi

2. memberikan wawasan yang luas mengenai berbagai potensi alam yang ada didaerahnya dan kemudian mampu bagaimana memanfaatkannya secara optimal tanpa mengganggu keseimbangan lingkungan yang ada
3. memberikan bekal dengan latihan dasar tentang teknologi tepat guna dan teknologi pertanian, perkebunan dan kelautan
4. memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan pembelajaran yang fleksibel dan kontekstual
5. mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya di lingkungannya, dengan memberi npeluang pemanfaatan sumber daya yang ada di masyarakat sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah.

Pada intinya pendidikan kecakapan hidup membantu peserta didik dalam mengembangkan kemampuan belajar, menyadari dan mensyukuri potensi diri untuk dikembangkan dan di amalkan, berani menghadapi problema kehidupan, serta memecahkannya secara kreatif. Pendidikan kecakapan hisup bukanlah mata pelajaran, sehingga dalam pelaksanaannya tidak perlu merubah kurikulum dan menciptakan mata pelajaran baru. Yang diperlukan disini adalah mereorientasi pendidikan dari mata pelajaran ke orientasi pendidikan kecakapan hidup melalui pengintegrasian kegiatan-kegiatan yang pada prinsipnya membekali peserta didik terhadap kemampuan teknologi pertanian, perkebunan dan kelautan agar dapat diterapkan dalam keseharian peserta didik. Oleh karena itu saat ini SMAN I Taliabu Utara mengembangkan model green house, kebun percobaan, kandang percobaan dan kolam ikan untuk mendukung konsep life skill education agrokompleks berbasis lingkungan yang di gagasnya.


Salah satu konsep agrokompleks yang lagi digarap SMAN I Taliabu Utara adalah agroforestry (hutantani). Agroforestry di definisikan sebagai penggunaan lahan yang memadukan tanaman pangan, pohon, semak, pakan ternak. Keunggulan sistem agroforestry adalah meningkatkan secara berkesinambungan produktivitas lingkungan dan manusia diwilayah pedesaan, meningkatkan dan memperbaiki produksi pangan, memperbaiki pasokan energi yang berasal dari sumber daya setempat terutama kayu bakar, menghasilkan cukup banyak bahan dasar yang dapat dikonsumsi oleh keluarga atau dujual, melindungi dan memperbaiki kondisi lingkungan alami terutama tanah air vegetasi dan fauna, mempromosikan pengembangan kondisi sosial ekonomi penduduk sesuai dengan nilai-nilai budaya setempat.

0 komentar:

SMA1 Taliabu 2008 Template by : kendhin : Admin: Email:sman1taliabu@yahoo.co.id